Beberapa dari Anda mungkin telah mendengar bahwa pemerintah telah memperpanjang insentif fiskal nol persen dari mobil baru hingga Agustus 2021. Dengan politik, Anda dapat lebih memperkuat niat untuk membeli mobil baru.

Tentu saja, ketika Anda mengambil kesempatan ini, Anda dapat membeli mobil dengan diskon yang nilainya cukup bagus. Sayangnya, insentif pajak nol persen untuk mobil baru tidak berlaku untuk kendaraan roda empat.

Bisa jadi mobil yang telah Anda impikan tanpa memperoleh insentif fiskal ke nol persen untuk mobil baru. Karena itu, Anda harus memahami lebih banyak tentang kebijakan ini sebelum membeli mobil. Alih-alih penasaran, lihat segera pada penjelasan berikut!



Apa itu pajak mobil baru PPnBM nol persen?

Pajak nol persen mobil baru sebenarnya adalah dari kebijakan administrasi pajak intensif dalam bentuk penurunan tarif pajak penjualan untuk produk mewah oleh pemerintah (DTP PPNBM) untuk kendaraan bermotor. Kebijakan ini berlaku mulai Maret 2021 untuk mobil baru.

Saat membeli kendaraan baru, ada empat komponen pajak untuk mobil yang dibayar oleh konsumen, yaitu:

  • Nilai tambah pajak (PPN) 10 persen.
  • PPNBM 10 persen menjadi 12,5 persen
  • Pajak regional seperti (PKB) sekitar dua persen
  • Biaya pengembalian nama sekitar 10-12,5 persen.

Mengutip dari tempo, pemerintah memperluas periode validitas diskon baru pada pajak mobil 0 persen atau pajak penjualan yang ditularkan oleh pemerintah (DTP PPNBM) hingga 2021 Desember.

Sebelumnya, diskon PPNBM memiliki batas waktu dan besarnya akan turun setiap tiga bulan. Dalam tiga bulan pertama, yaitu, dari Maret hingga Mei 2021, jumlah diskon PPNBM mencapai 100 persen.

Artinya, orang yang membeli mobil dengan kualitas silinder di bawah atau sama dengan 1.500 cc sampai akhir mungkin tidak perlu membayar PPNBM alias pajak mobil.

Kemudian, pemerintah memperpanjang kebijakan fiskal yang berlaku sampai Agustus 2021. Perpanjangan itu sendiri diusulkan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Karlassmita dan disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Skema baru rangsangan fiskal dari mobil baru, perubahan tiga bulan dalam pemotongan pajak, yaitu diskon 100 persen pada 100 persen, 50 persen dari Juli, dan 25 persen. Namun, skema telah diubah.

Persentase pajak mobil baru diperpanjang hingga 2021 Agustus dan saat ini memanjang hingga 2021. Kebijakan ini disajikan sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian nasional di tengah-tengah pandemi Covid-19.

Diharapkan bahwa pajak mobil 0 persen dapat merangsang kekuatan pembelian orang. Dengan cara ini, produksi manufaktur otomotif dapat didorong untuk mencapai 81.752 unit secara bertahap atau bernilai Rp1,4 miliar sebagai negara berjudul.

Sayangnya, itu tidak diberi nol persen dari mobil baru ke semua produk otomotif. Pemerintah menyajikannya untuk segmen tertentu. Kriteria Automobile berikut yang memperoleh instalasi pajak mobil baru dihilangkan.
  • Mobil dengan mesin kubik kurang dari 1.500 cc.
  • Mobil tarik pada dua roda atau 4 × 2, juga berlaku untuk kategori mobil sedan,
  • Mobil yang diproduksi di Indonesia dengan konten lokalnya mencapai 70 persen.
Dengan kebijakan ini, harga mobil hijau berbiaya rendah (LCGC) atau mobil murah akan lebih terjangkau. Sementara itu, pengumuman kendaraan keluarga tujuh penumpang hanya sebagian, seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, Nissan Livina, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, dan Wuling Confero.